nusakini.com-Pemalang- Berdasarkan surat dari BMKG, puncak musim penghujan tahun 2019, di Kabupaten Pemalang akan jatuh antara akhir januari, hingga awal pebruari minggu kedua. Informasi tersebut disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pemalang, Wismo, Senin, (28/1) di kantornya. 

Wismo mengungkapkan, berdasarkan pengalaman kejadian di Pemalang beberapa tahun terakhir terjadi pada bulan- bulan januari hingga februari. terkait hal itu, pihaknya telah mempersiapkan beberapa langkah, diantaranya dengan mengadakan kegiatan sosialisasi diseluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Pemalang yang diikuti oleh seluruh Desa Kelurahan/ tokoh masyarakat, maupun pegiat kebencanaan.”Terlebih lagi pada kecamatan yang kemungkinan besar berpotensi longsor seperti di Kecamatan Watukumpul, yang masuk zona merah menurut Geologi Bandung”, ujar Wiswo. 

Sedangkan untuk mengantisipasi jatuhnya korban, bilamana terjadi bencana, BPBD telah memiliki alat EWS (early warning system / sistem peringatan dini) di Kecamatan Watukumpul yang sewaktu-waktu dapat mendeteksi bencana longsor. Cara kerja alat tersebut, menurut Wismo, akan memberikan tanda atau informasi dengan bunyi tertentu setengah jam sebelum terjadinya bencana, sehingga masyarakat dapat menyelamatkan diri.”Kecamatan Belik dan Kecamatan Pulosari, Kecamatan Randudongkal dan Kecamatan Warungpring memungkinkan terjadi longsor tetapi tidak terlalu besar “. ujar Wismo. 

Sedangkan kemungkinan terjadinya bencana banjir yang perlu diantisipasi, adalah disepanjang sungai Comal, yang dimulai dari Warukumpul, Ampelgading, Comal, Bodeh, Ulujami dan sebagian pantura yang sedikit terkena dampak limpahannya. 

Untuk itu, BPBD Kabupaten Pemalang, sudah mengadakan antisipasi dengan melakukan peninggian tanggul dari Desa Mojo sampai dengan Desa Pesantren.”Alhamdulillah kemarin ada banjir di Mojo, tapi masih aman, karena sudah ada peninggian tanggul”, jelas Wismo. 

Wismo menjelaskan, peninggian tanggul dilakukan dengan cara bekerjasama antara tiga desa. yaitu, Desa Mojo, Desa Limbangan, dan Desa Pesantren dengan menggunakan alat berat.”Alhamdulillah banjir di Pekalongan jumat kemarin tidak sampai ke Pemalang khususnya di Ulujami “. kata Wismo. 

Sedangkan upaya untuk mengantisipasi kemungkinan puting beliung, Wismo mengimbau kepada masyarakat Pemalang maupun PU untuk senantiasa memperhatikan pohon -pohon, sehingga kemungkinan adanya pohon tumbang dapat di minimalisir 

Untuk mengantisipasi terjadinya bencana, BPBD Kabupaten Pemalang telah melakukan berbagai persiapan seperti penyiapan peralatan berupa pelampung, perahu dan peralatan yang berhubungan dengan logistik.”Kerjasama semua elemen diantaranya dengan TNI, Polri, Relawan dan SKPD terkait sudah koordinasi dan komunikasi dengan baik, termasuk dengan pihak PLN yang sudah dengan cekatan berkordinasi dengan kami”. kata Wismo. 

Dalam kesempatan itu, Wismo mengimbau kepada masyarakat Pemalang untuk selalu waspada, dan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, seperti melakukan menyiapan ransel bencana yang berisi logistik, terdiri dari air minum, makanan, pakaian, minimal untuk dua hari.”Karena lebih baik kita siap tidak terjadi, dari pada terjadi tidak siap” tutur Wiswo.(p/ab)